Pernah dengar lagu ASEREJE yang dinyanyikan Las Ketchup? Ya anda harus pernah tau tentang lagu ini kalau nggak berarti kamu belum lahir ato nyasar di gunung yang gak da tvnya (gugugugug, piss). Beberapa waktu lalu (mungkin bagi yang udah tau diharap gak usah baca kalo males, kalo belom tau lanjut saja key) beredar rumor kalo lagu ini adalah lagu untuk menyembah setan......???? What the???? Apa maksudnya ini,,, kenapa lagu yang bisa bikin orang goyang bisa dikaitkan ma menyembah setan (shock berat ampe sulit bernafas n kudu dibantu nafas buatan tapi dari cewek yang manis yo,,laki ogah n najis,,,gugugugug)
Sebuah rumor merebak tentang lagu hits Asereje yang dinyanyikan oleh Las Ketchup, bahwa lagu tersebut adalah lagu penyembahan setan. Dari liriknya yang campuran antara Inggris dan Spanyol disebutkan bahwa terselip lirik penyembahan terhadapan setan. Percaya atau tidak, silahkan menyimak kata-kata dibawah ini. Sekedar informasi !!
Kita mungkin berpikir bahwa karena itu lagu Spanyol, maka wajarlah kalau kita nggak mengerti liriknya.
Tapi ada satu fakta yang mengejutkan, bahwa bahkan orang Spanyol sendiri nggak mengerti lagu ini, karena ada banyak bagian-bagian yang bukan bahasa Spanyol. Tapi lagu yang mereka tidak mengerti ini, segera meluas menjadi hits di Spanyol. Bahkan tim Bola Basket nasional Spanyol menggunakan lagu ini sebagai lagu maskot.
Perdebatan kemudian terjadi di negri itu, karena lagu ini disebutkan sebagai lagu yang meramalkan akan kedatangan sang Iblis dan sambutan akannya.
Coba perhatikan lyric Asereje dalam versi bahasa Inggris ini:
—————————————-
Friday night it’s party time
feeling ready looking fine,
viene diego rumbeando,
with the magic in his eyes
checking every girl in sight,
grooving like he does the mambo
he’s the man alli en la disco,
playing sexy felling hotter,
he’s the king bailando et ritmo ragatanga,
and the dj that he knows well,
on the spot always around twelve,
plays the mix that diego mezcla con la salsa,
y la baila and he dances y la canta
Chorus:
aserejè ja de jè de jebe tu de jebere seibiunouva,
majavi an de bugui an de buididipi,
aserejè ja de jè de jebe tu de jebere seibiunouva,
majavi an de bugui an de buididipi
many think its brujeria,
how he comes and disappears,
every move will hypnotize you,
some will call it chuleria,
others say that its the real,
rastafari afrogitano
he’s the man alli en la disco,
playing sexy felling hotter,
he’s the king bailando et ritmo ragatanga,
and the dj that he knows well,
on the spot always around twelve,
plays the mix that diego mezcla con la salsa,
y la baila and he dances y la canta
————————————
Bila kita lihat maka lagu ini, menceritakan seseorang yang sangat tampan rupawan mempesona dan menghipnotis siapa saja, yang bernama Diego.
Dari informasi mantan penganut gereja Setan diketahui bahwa Diego adalah ‘code name’ dari Devil. Khusunya untuk daerah Amerika Selatan dan Spanyol. Dan harus kita ingat, bahwa Lucifer adalah iblis yang rupawan dan ahli musik, termasuk dansa.
Perhatikan lirik awalnya tentang sebuah pesta pada Jumat malam (bukan malam Jumat). Ini merupakan hari kramat bagi setan dibarat (Kalau dinegri kita yang keramat bagi setan itu kamis malam, atau malam jumat).
Ingat film Friday the 13th ? Untuk penganut setan malam Jumat adalah malam dimana mereka mengadakan kebaktian dan pesta.
Perhatikan lirik pada bait keduanya, menceritakan bagaimana Diego dapat datang dan menghilang sesuka hati. Lucifer memang punya prilaku itu dalam kebaktian yang diadakan untuknya. Datang dan pergi tidak ada yang tahu.
Nah sekarang kita sampai pada reff-nya yang heboh itu,
aserejè ja de jè de jebe tu de jebere seibiunouva,
majavi an de bugui an de buididipi,
aserejè ja de jè de jebe tu de jebere seibiunouva,
majavi an de bugui an de buididipi
Dalam bahasa Spanyol reff. ini nggak ada artinya, tapi bila dilagukan dengan ritme seperti itu bagi orang Spanyol akan terdengar seperti,
“Jadilah sesat, Jehovah itu tidak ada… , (atau bisa berarti;
sesat bila mempercayai Jehova)
tinggalkan keberadaan/imanmu saat ini….
mereka akan datang kebawah,
dan mereka akan memandu kita “
dalam bahasa suku Assab di bagian barat laut Afrika, asereje mirip dengan dialek mereka dalam sebuah upacara pemanggilan arwah orang yang mati karena kecelakaan. Dan irama upacara pemanggilan arwah itu juga mirip dengan lagu asereje dalam versi perkusi dan tambur.