Jumat, 02 Agustus 2013

Kesyirikan Syiah

Kesyirikan agama syi'ah menyembah kuburan!

Agama syi'ah adalah agama yang penuh dengan kesyirikan, mereka menyembah kepada selain Allah diantaranya menyembah kuburan.


Mari kita lihat Larangan Rasulullah tentang menyembah kuburan


1. Sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لَا تَجْلِسُوا عَلَى الْقُبُورِ وَلَا تُصَلُّوا إِلَيْهَا
Janganlah duduk di atas kuburan dan jangan shalat menghadapnya. (H.R. Muslim (II/668 no. 972) dari Abu Martsad radhiallahu ‘anhu)

2. Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
اجْعَلُوا فِي بُيُوتِكُمْ مِنْ صَلَاتِكُمْ، وَلَا تَتَّخِذُوهَا قُبُورًا
Laksanakanlah sebagian shalat kalian di rumah kalian dan janganlah kalian menjadikannya kuburan. (H.R. Bukhâri (I/528-529 no. 432) dari Ibn Umar radhiallahu ‘anhuma)

Apakah hukum cadar (menutup wajah) bagi wanita, wajib atau tidak?

Dalil yang Mewajibkan
Berikut ini akan kami paparkan secara ringkas dalil-dalil para ulama yang mewajibkan cadar bagi wanita.
Pertama, firman Allah subhanahu wa ta’ala:
وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُن
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka.” (QS. An Nur: 31)
Allah ta’ala memerintahkan wanita mukmin untuk memelihara kemaluan mereka, hal itu juga mencakup perintah melakukan sarana-sarana untuk memelihara kemaluan. Karena menutup wajah termasuk sarana untuk memelihara kemaluan, maka juga diperintahkan, karena sarana memiliki hukum tujuan. (Lihat Risalah Al-Hijab, hal 7, karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin, penerbit Darul Qasim).
Kedua, firman Allah subhanahu wa ta’ala:
وَلاَ يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَا

Keutamaan bulan ramadhan

Segala puji hanya bagi Allah Yang menciptakan, menjadikan, dan membaguskan segala sesuatu, termasuk air dan tanah. Tidak tersembunyi dalam pandangan-Nya langkah semut kecil di tengah malam. Dan tidak ada yang samar dari ilmu-Nya sebutir atom pun yang ada di langit dan di bumi.
لَهُ ما فِى السَّمٰوٰتِ وَما فِى الأَرضِ وَما بَينَهُما وَما تَحتَ الثَّرىٰ ﴿٦﴾ وَإِن تَجهَر بِالقَولِ فَإِنَّهُ يَعلَمُ السِّرَّ وَأَخفَى ﴿٧﴾ اللَّهُ لا إِلٰهَ إِلّا هُوَ ۖ لَهُ الأَسماءُ الحُسنىٰ ﴿٨﴾
“Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah. Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi. Dialah Allah, tidak ada yang berhak diibadahi melainkan Dia, Dia mempunyai al-Asmaa-ul Husnaa (nama-nama yang baik).” (QS. Thaaha: 6-8)

10 keutaman i'tikaf di 10 malam terakhir ramadhan

Segala puji hanya bagi Allah, yang telah menyampaikan kita dipenghujung 10 hari kedua bulan Ramadhan. Sebentar lagi kita akan memasuki 10 ketiga atau terakhir bulan Ramadhan. Hari-hari yang memiliki kelebihan dibanding lainnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada 10 terakhir Ramadhan ini meningkat amaliah ibadah beliau yang tidak beliau lakukan pada hari-hari lainnya.

Ummul Mu`minin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengisahkan tentang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada 10 terakhir Ramadhan :

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر - أي العشر الأخير من رمضان - شد مئزره، وأحيا ليله، وأيقظ أهله . متفق عليه

“Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki 10 terakhir Ramadhan, beliau mengencangkan tali sarungnya (yakni meningkat amaliah ibadah beliau), menghidupkan malam-malamnya, dan membangunkan istri-istrinya.” Muttafaqun ‘alaihi

Keutamaan 10 Terakhir bulan Ramadhan :

Buah kejujuran

Pada suatu hari ada seorang penebang kayu yang sedang menebangi cabang sebuah pohon yang melintang di atas sungai. Tiba-tiba kapaknya terjatuh ke sungai itu. Ketika ia mulai menangis, Raja menampakkan diri dan bertanya, “Mengapa kamu menangis?” Si penebang kayu menjawab bahwa kapaknya telah terjatuh ke dalam sungai.
Segera Raja masuk ke dalam air dan muncul dengan sebuah kapak emas.
“Inikah kapakmu?” Raja bertanya.
“Bukan,” si penebang kayu menjawab.
Raja masuk kembali ke air dan muncul dengan kapak perak. “Inikah kapakmu?” Raja bertanya lagi.
“Bukan,” si penebang kayu menjawab.
Sekali lagi Raja masuk ke air dan muncul dengan kapak besi. “Inikah kapakmu?” Raja bertanya.
“Ya!” jawab si penebang kayu.

Kisah pohon apel

Cerita Inspiratif: KISAH POHON APELDahulu kala, ada sebuah pohon apel besar.
Seorang anak kecil suka datang dan bermain-main setiap hari.
Dia senang naik ke atas pohon, makan apel, tidur sejenak di bawah bayang-bayang pohon apel …
Ia mencintai pohon apel itu dan pohon itu senang bermain dengan dia. 
Waktupun terus berlalu …….

Anak kecil itu sudah dewasa dan dia berhari-hari tidak lagibermain di sekitar pohon. Suatu hari anak itu datang kembali ke pohon dan ia tampak sedih.
“Ayo bermain dengan saya,” pinta pohon apel itu.
Aku bukan lagi seorang anak, saya tidak ‘bermain di sekitar pohon lagi.
“Anak itu menjawab,” Aku ingin mainan. Aku butuh uang untuk membelinya. “” Maaf, tapi saya tidak punya uang …..

Keras Hati.

Kemudian setelah itu hati kalian mengeras seperti batu, bahkan lebih keras
lagi. Padahal, di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai
darinya, di antaranya lagi ada yang terbelah lalu keluarlah mata air darinya,
dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah.
Allah sama sekali tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS
Al-Baqarah [2]: 74).

Menurut Ibn Abbas, ayat tersebut turun berkaitan dengan sikap Bani Israil
yang keras kepala dan keras hati. Dalam memaknai ayat tersebut Al-Qurtubi
menyatakan hati manusia bisa mengeras melebihi kerasnya batu karena keringnya
hati dari inabah (kembali ke jalan Allah), zikir, dan tadabbur (merenungi)
ayat-ayat Allah, baik yang ada dalam Alquran maupun alam raya.

Ingin kau berubah (Artikel)

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dalam Islam, cinta merupakan masalah utama dalam kehidupan dunia dan akhirat. Ini karena Islam sendiri merupakan agama yang berasaskan cinta. Sabda Rasullulah SAW.: "Tiga perkara yang apabila terdapat pada diri seseorang maka ia akan mendapat manisnya iman, yakni: Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada yang lain; mencintai seseorang hanya karena Allah, dan benci untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke dalam neraka" (HR. Bukhari dan Muslim)

Cinta seorang laki-laki kepada wanita dan cinta wanita kepada laki-laki adalah perasaan yang manusiawi yang bersumber dari fitrah yang diciptakan Allah SWT di dalam jiwa manusia , yaitu kecenderungan kepada lawan jenisnya ketika telah mencapai kematangan pikiran dan fisiknya.

Islam berasal dari kata...

Dalam sebuah artikel di http://filsafat.kompasiana.com/2012/07/11/muslim-dan-islam-itu-terlahir-berbeda-sehingga-klaim-hak-cipta-pun-tidak-bisa-mengikat/ , ada penulis yang mengaku dirinya sebagai Agnostic, menggugat dan mempertanyakan penggunaan kata Muslim yang di klaim “Hak Ciptanya” oleh orang yang beragama Islam.
Padahal penggunaan kata-kata Islam dan Muslim bertebaran di dalam Alqur’an (silahkan cari sendiri). Jadi itu bukanlah klaim sepihak, melainkan “klaim seutuhnya”…
Saya tidak ingin berdebat mengenai definisi dan arti yang  di posting dalam artikel tersebut, karena itu adalah hak penulisnya yang mengaku sebagai Agnostic, jadi… silahkan dengan definisi dan arti menurut anda.
Tapi saya akan menjelaskan definisi dan arti menurut keyakinan dan pemahaman saya.
Arti  ISLAM menurut BAHASA dan ISTILAH
BAHASA

Fakta Rasulullah

1. Nabi Muhammad SAW tidak melepaskan tangannya saat berjabat sebelum mitranya melepaskan terlebih dahulu.

2. Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengulurkan kaki di hadapan sahabat-sahabatnya.

3. Nabi Muhammad SAW menoleh dengan seluruh badannya, menunjuk dengan seluruh jarinya.

4. Nabi SAW kalau berbicara sesekali menggigit bibir tanda berpikir, menepuk telapak kiri dengan jari telunjuk.

5. Cetusan yang paling buruk dalam percakapan Nabi Muhammad SAW; "Apa yang terjadi pada orang itu?
Semoga dahinya berlumur lumpur."

Sabtu, 06 April 2013

Riya'

Tanbihun – Secara bahasa, Riya’ adalah memperlihatkan suatu amal kebaikan kepada sesama manusia, adapun secara istilah yaitu: melakukan ibadah dengan niat dalam hati karena demi manusia, dunia yang dikehendaki dan tidak berniat beribadah kepada Allah SWT[1].
Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqolani dalam kitabnya Fathul Baari berkata: “Riya’ ialah menampakkan ibadah dengan tujuan dilihat manusia, lalu mereka memuji pelaku amalan itu”. Imam Al-Ghazali, riya’ adalah mencari kedudukan pada hati manusia dengan memperlihatkan kepada mereka hal-hal kebaikan. Sementara Imam Habib Abdullah Haddad pula berpendapat bahwa riya’ adalah menuntut kedudukan atau meminta dihormati daripada orang ramai dengan amalan yang ditujukan untuk akhirat.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa riya’ adalah melakukan amal kebaikan bukan karena niat ibadah kepada Allah, melainkan demi manusia dengan cara memperlihatkan amal kebaikannya kepada orang lain supaya mendapat pujian atau penghargaan, dengan harapan agar orang lain memberikan penghormatan padanya[2]. Sebagaimana ulama mengatakan[3]:

وَالرِّيَاءُ إِيْقَاعُ الْقُرْبَةِ لِقَصْدِ النَّاسِ

Tafsir Surat Al-Israa’ Ayat 32


وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Israa’: 32)

Penjelasan makna ayat

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا

Dan janganlah kalian mendekati zina.

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang ayat ini: “Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam rangka melarang hamba-hamba-Nya dari perbuatan zina dan larangan mendekatinya, yaitu larangan mendekati sebab-sebab dan pendorong-pendorongnya.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 5/55)

Rabu, 13 Februari 2013

renungkan ~


zinazina
Ya Rabb, Inilah pengakuanku.
Aku berzina, terang-terangan dalam penglihatanMU….
Ya Allah…. Dadaku berdetak.
Tangan dan tubuhku menggeletar.
Menantikan pengadilan di hadapanMU.
Akhirnya malaikat itu datang.
Membawa catatan amalanku di dunia.
Dibukanya layar….
Ditampilkan seluruh aktiviti duniaku.
Apa yang dilihat, sangat membuatkanku menyesal….
zina. zina dan zina
Ya Rabb, kenapa mulutku tidak dapat berbicara?
“Aku dulu selalu melihat wajah tampan lelaki bukan muhrim!” Ku dengar mata berbicara lantang.
Lalu terlihat di layar, aku sedang menatap wajah-wajah tampan teman chatting, teman facebook, dan semua teman lelakiku.
Malunya aku, Rabb…

renungkan !

Abu Umamah bercerita, bahwa Nabi saw. pernah di datangi seorang pemuda, lantas berkata, “Ya Rasulullah, ijinkan saya melakukan zina. ”
Mendengar perkataan demikian para sahabat berang dan memarahinya sambil memaki-maki karena dianggap tak sopan. “Cukup! bawalah pemuda itu mendekat padaku,” Nabi saw. melerai.
Kemudian dia dibawa mendekat kepada beliau lantas duduk. “Wahai pemuda, ” sapa Nabi saw, lemah lembut, “Apakakah kamu suka kalau perbuatan zina itu dilakukan (orang lain) terhadap ibumu??”
“Tidak , ya Rasulullah. Demi Allah yang menjadikan aku sebagai tebusan anda, saya tidak ingin terjadi, “jawabnya.
“Begitu juga kebanyakan manusia, tidak menyukai atau menginginkan perbuatan zina itu dilakukan terhadap ibu mereka, “ujar Nabi.
“Apakah kamu senang zina itu dilakukan terhadap putri-putrimu kelak? “tanya beliau selanjutnya.
“Sama sekali aku tidak menginginkan hal itu terjadi, ya Rasulullah. Demi Allah, bermimpipun saya tidak ingin.”
“Begitupun pula kebanyakan manusia, mereka tidak senang kalau sampai perbuatan zina itu terjadi pada putri-putrinya. Apakah kamu senang kalau zina itu dilakukan terhadap saudara-saudaramu, “tanya beliau.

Wanita pertama yang masuk surga

Dan siapakah nama wanita itu? Dia adalah Muti’ah.
Kaget? Sama seperti Siti Fatimah ketika itu, yang mengira dirinyalah yang pertama kali masuk surga.
Siapakah Muti’ah? Karena rasa penasaran yang tinggi, Siti Fatimah pun mencari seorang wanita yang bernama Muti’ah ketika itu. Beliau juga ingin tahu, amal apakah yang bisa membuat wanita itu bisa masuk surga pertama kali? Setelah bertanya-tanya, akhirnya Siti Fatimah mengetahui rumah seorang wanita yang bernama Muti’ah. Kali ini ia ingin bersilaturahmi ke rumah wanita tersebut, ingin melihat lebih dekat kehidupannya. Waktu itu, Siti Fatimah berkunjung bersama dengan anaknya yang masih kecil, Hasan. Setelah mengetuk pintu, terjadilah dialog.
“Di luar, siapa?” kata Muti’ah tidak membukakan pintu.
“Saya Fatimah, putri Rasulullah”
“Oh, iya. Ada keperluan apa?”
“Saya hanya berkunjung saja”
“Anda seorang diri atau bersama dengan lainnya?”
“Saya bersama dengan anak saya, Hasan?”
“Maaf, Fatimah. Saya belum mendapatkan izin dari suami saya untuk menerima tamu laki-laki”
“Tetapi Hasan masih anak-anak”
“Walaupun anak-anak, dia lelaki juga kan? Maaf ya. Kembalilah besok, saya akan meminta izin dulu kepada suami saya”

Aurat wanita


1. Bulu kening
Menurut Bukhari “Rasullulah melaknat perempuan yang mencukur (menipiskan bulu kening atau meminta supaya dicukurkan bulu kening)”
Riwayat Abu Daud Fi Fathil Bari
2. Kaki ( tumit kaki )
“Dan janganlah mereka ( perempuan ) membentakkan kaki ( atau mengangkatnya) agar diketahui perrhiasan yang mereka sembunyikan” An-Nur : 31
(1). menampakkan kaki (2). menghayungkan / melenggokkan badan mengikut hentakkan kaki
3. Wangian
” Siapa sahaja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zina “. Riwayat Nasaii, Ibn Khuzaimah dan Hibban
4. Dada
“Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain tudung hingga menutupi dada-dada mereka”. An-Nur : 31
5. Gigi

Dosa besar zina

Dosa zina itu tidaklah sama. Allah SWT berfirman, “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. al-Isra’ : 32)

Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali siapa saja yang bertaubat. (QS. al-Furqan: 68-70)

Perempuan yang berzina. dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman. (QS. an-Nuur : 2)

Siksa meninggalkan sholat

“Apakah yang menyebabkan kamu masuk neraka Saqar ini?” Mereka menjawab: ” kami tidak termasuk golongan orang-orang yang mengerjakan Sholat” (S. Al-Muddatsir 42, 43 ).

Siksaan ketika hidup di dunia
1. Allah kurangkan keberkatan umurnya
2. Rezekinya dipersempitkan oleh Allah
3. Tidak ada tempat baginya disisi Agama ISlam
4. Do’anya tertolak
5. Hilang cahaya sholeh dari wajahnya
6. Amal kebaikan yang dilakukan langsung tidak diberi pahala

Siksaan ketika sakaratul maut
1. Ia akan menghadapi sakaratul maut dalam keadaan hina
2. Matinya dala keadaan menderita kelaparan
3. Matinya dalam keadaan yang sangat haus, walaupun diberi minum sebanyak tujuh lautan

Lebih Besar Dari Dosa Zina

Suatu Senja, seorang wanita melangkahkan kaki mendekati kediaman Nabi Musa. Setelah mengucapkan salam, dia masuk sambil terus menunduk. Air matanya berderai tatkala berkata, “Wahai Nabi Allah, tolonglah saya. Doakan agar Allah mengampuni dosa keji saya.”

“Apakah dosamu wahai wanita..?” Tanya Nabi Musa. “Saya takut mengatakannya,” jawab wanita itu. “Katakanlah, jangan ragu-ragu..!” desak Nabi Musa.

Maka perempuan itu pun dengan takut bercerita, “Saya telah berzina.”Kepala nabi Musa terangkat, hatinya tersentak. “Dari perzinaan itu saya Hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya cekik lehernya sampai mati,” lanjut perempuan itu seraya menangis.

Mata Nabi Musa berapi-api. Dengan muka yang berang dia menghardik “Perempuan celaka, pergi dari sini. Agar Siksa Allah tak jatuh ke dalam rumahku. Pergi!!!” teriak nabi Musa sambil berpaling karena jijik.

Hati perempuan itu bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh. Dia menangis tersedu-sedu dan keluar dari Rumah Nabi Musa. Ia Tak tahu harus kemana lagi mengadu. Bahkan dia tak tahu ke mana harus melangkahkan kaki. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana manusia lain bakal menerimanya?

Presiden termiskin di dunia

1. Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan
Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu
kepada masjid2 di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.

2. Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP,
lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler
untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive.



Profil pribadi muslim & muslimah

Al-Qur’an dan sunnah merupakan dua pusaka Rasulullah SAW yang harus selalu dirujuk oleh setiap muslim dalam segala aspek kehidupan. Satu dari sekian aspek kehidupan yang amat penting adalah pembentukan dan pengembangan pribadi muslim. Pribadi muslim yang dikehendaki Al-Qur’an dan sunnah adalah pribadi yang saleh. Pribadi yang sikap, ucapan dan tindakannya terwarnai oleh nilai-nilai yang datang dari Allah SWT.
 
Persepsi (gambaran) masyarakat tentang pribadi muslim memang berbeda-beda. Bahkan banyak yang pemahamannya sempit sehingga seolah-olah pribadi muslim itu tercermin pada orang yang hanya rajin menjalankan Islam dari aspek ubudiyah. Padahal itu hanyalah satu aspek saja dan masih banyak aspek lain yang harus melekat pada pribadi seorang muslim. Oleh karena itu standar pribadi muslim yang berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah merupakan sesuatu yang harus dirumuskan, sehingga dapat menjadi acuan bagi pembentukan pribadi muslim.
Bila disederhanakan, setidaknya ada sepuluh karakter atau ciri khas yang mesti melekat pada pribadi muslim.
1. Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih)

Tata Cara Tayamum

Berbagai keringanan dalam menjalankan syariat Islam yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam termasuk dalam hal berwudhu ini. Bila kita dalam keadaan sakit dan sakit tersebut akan bisa bertambah bila kita bersentuhan air maka hal ini tidak menyurutkan kewajiban kita sebagai seorang muslim untuk bersuci dan berwudhu. Bila dalam keadaan sakit maka kita diperbolehkan untuk mengganti wudhu dengan cara tayamum.
Kita banyak menemukan saudara-saudara kita yang sedang terbaring sakit di Rumah Sakit dalam keadaan yang lemah kondisinya. Sakit bagi seseorang tidak juga menggugurkan kewajiban untuk tetap menjalankan sholat 5 waktu. Dan tentunya sebelum mendirikan sholat kita terlebih dahulu harus berwudhu dan juga disunnahkan untuk senantiasa menjaga wudhu kita pula. Dan pengganti wudhu bagi seorang yang sedang sakit bisa dilakukan dengan bertayamum.
cara Tayamum yang benar, panduan tata cara tayamum

Dalil disyariatkannya tayammum ini adalah sebagai berikut :

Hak Istri Dalam Islam

Penulis: Al-Ustadzah Ummu Ishaq Al-Atsariyyah

Banyak fakta tak terbantahkan bahwa hak-hak istri sering kali diabaikan oleh para suami. Padahal jika kita runut, percikan konflik dalam rumah tangga berakar dari diabaikannya hak-hak istri/suami oleh pasangan mereka. Lalu apa saja hak-hak istri yang mesti ditunaikan suami?
Dalam kitab mulia yang tidak dapat disusupi kebatilan sedikit pun, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوْفِ

“Dan para istri mempunyai hak yang seimbang dengan kewajiban mereka menurut cara yang ma’ruf.” (Al-Baqarah: 228)
Al-Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al-Anshari Al-Qurthubi rahimahullahu menyatakan dalam tafsir ayat di atas bahwa para istri memiliki hak terhadap suaminya sebagaimana suami memiliki hak yang harus dipenuhi oleh istrinya. (Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an/Tafsir Al-Qurthubi, 3/82)

Sabtu, 26 Januari 2013

Manfaat Luar Biasa Lalat Yang Diciptakan Allah SWT

Lalat di Dalam al-Qur`an
Lalat yang di dalam bahasa Arabnya, “adz-Dzubab” disinggung dalam satu ayat, yaitu ayat 73, surah al-Hajj. Allah subhanahu wata’aala berfirman, artinya, “Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun. Walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah.” (QS.al-Hajj: 73)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More